Tidak dimungkiri lagi, mencari pekerjaan menjadi semakin sulit dewasa ini. Meski mengikuti banyak seleksi dan wawancara kerja, tidak ada jaminan kita akan mendapatkan pekerjaan. Sebelum putus asa dalam perburuan kerja, simak beberapa hal berikut yang dapat mengantarkan kita meraih pekerjaan impian.
1. Memahami deskripsi lowongan pekerjaan
Lowongan pekerjaan bisa jadi memberi petunjuk cukup gamblang tentang tipe lingkungan kerja yang akan kita temukan, dan tipe kandidat yang dicari oleh sebuah perusahaan. Berikut beberapa frase yang biasa digunakan dalam iklan lowongan kerja, dan bagaimana memaknainya:
# “Kesempatan untuk Berkembang”. Pernyataan ini menjadi favorit para perusahaan yang baru didirikan dengan mimpi besar namun bermodal kecil. Sering kali, perusahaan seperti ini tidak memberitahukan bahwa mereka tidak akan memberi gaji yang besar karena memberikan “kesempatan” untuk berkembang. Sebelum terjebak dalam frase ini, pastikan bahwa perusahaan ini memang yang kita cari dan butuhkan sebagai pijakan karier jangka panjang.
# “Jam Kerja Fleksibel”. Kalimat ini juga menjadi pilihan favorit para perusahaan pemula. Ia juga berarti kita harus siap menghabiskan hampir setiap malam untuk lembur, atau datang lebih pagi untuk mempersiapkan presentasi kepada klien.
2. Aturan baru social media
Jika sedang mencari kerja, akun social media kita bisa menjadi bencana. Dan jika kita sudah memiliki pekerjaan, akun tersebut bisa jadi membuat kita dipecat. Pelatih karier Maribel Aber, seperti dilansir Shine, Sabtu (8/9/2012), mendata hal-hal apa saja yang seharusnya tidak kita share kepada semua orang.
# Pengakuan jujur. Orang-orang kerap menjadikan akun social media mereka sebagai buku harian (diary) online, dan mengakui semua hal buruk yang mereka lakukan. Jika melakukan ini, kita sama saja dengan memposting, “Jangan pekerjakan saya.”
# Sensitif. Berhati-hatilah ketika memposting sesuatu di akun jejaring sosial. Bersikaplah sensitif terhadap segala hal dan usahakan tidak menyinggung orang lain dengan postingan kita. Ingatlah, bukan makna pernyataan kita, tetapi bagaimana mereka memaknai pernyataan tersebut.(rfa)
Sumber : www.okezone.com